Selasa, 20 Maret 2012

Pengaruh Kebudayaan Dalam Keluarga Terhadap Kehidupan Pribadi ( Individu )


I. Pendahuluan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk bebudaya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya.
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandung estetika di dalamnya. Etika disini menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Sedangkan estetika menyangkut pembahasan keindahan, yaitu bagaimana sesuatu bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merayakannya.

II. Latar Belakang


1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar .(Koentjaraningrat. 2003:72)

2. Pengertian Keluarga 

Berikut ini beberapa pengertian keluarga :
  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
  • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). 
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Keluarga adalah Unit terkecil dari masyarakat, terdir atas 2 orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga dan di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga, adanya interaksi diantara sesama anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing,diciptakan, dan mempertahankan suatu Kebudayaan.

3. Pengertian Individu

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

III. Pembahasan


            Saya Salman Al farisi, saya dilahirkan 28 Tahun yang lalu, tepatnya di sampit 27 April 1984. Bersama 3 saudara dibesarkan oleh kedua orang tua yang berlatar belakang kebudayaan Jawa, Bapak di lahirkan di Madiun, sedangkan Ibu di lahirkan di Yogyakarta. Walaupun kedua orang tua saya telah lama hidup di sampit, namun mereka tidak pernah melupakan budaya Jawa dalam mendidik anak-anaknya.
            Budaya Jawa yang diterapkan kedua orang tua saya masih sangat kental, dari budaya di tempat makan,sopan santun, tata krama, kedisiplinan, da kemandirian. Contoh kecil yang bisa saya bagikan seperti Budaya di tempat makan,di keluarga kami saat jam makan datang,kami selalu makan bersama, dan prosesnya selalu mendahulukan yang lebih tua dalam pembagiannya,kemudian kami tidak boleh meninggalkan meja makan sebelum semuanya selesai. Dalam hal sopan santun dan tata krama, kami selalu di ajarkan menghormati silsilah keluarga, contohnya kami di wajibkan memanggil mas atau mbak kepada saudara dari kakak orang tua kami, walupun usianya jauh lebih muda dari saya. Dalam hal disiplin dan kemandirian, saya selalu di tekan untuk disiplin dan mandiri dalam mengerjakan sesuatu, contoh disiplin paling sederhana seperti meletakkan sepatu pada tempatnya, melaksanakan shalat tepat pada waktunya, saya jg dilatih mandiri seperti pengerjaan tugas-tugas sekolah dan membereskan segala barang kepunyaan pribadi.
            Dengan semua Budaya yang di ajarkan kedua orang tua saya semenjak kecil saya sangat merasakan manfaatnya sekarang,saya tidak bingung lagi dalam kedisiplinan di kantor,kemandirian dalam pekerjaan, dan menghormati semua pegawai yang ada, baik pegawai senior ataupun yang baru.
            Demkian lah sedikit pengaruh kebudayaan yang di bawa kedua orang tua saya yang sangat berpengaruh dan saya rasakan manfaatnya terhadap kepribadian saya hingga sekarang.


IV. Penutup

            Demikianlah makalah ini saya buat, sebagai memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi pada khususnya, dan untuk kita semua pada umumnya sebagai penunjang mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.